Selimut penutup terbuat dari kain daur ulang yang diproduksi menggunakan daur ulang mekanis terkadang lebih lembut dibandingkan yang diproduksi menggunakan daur ulang kimia karena perbedaan dalam proses daur ulang dan dampaknya terhadap sifat serat daur ulang. Inilah sebabnya hal ini bisa terjadi:
1. Integritas Serat:
Daur Ulang Mekanis: Dalam daur ulang mekanis, tekstil bekas dipecah secara mekanis menjadi potongan-potongan kecil dan kemudian diolah kembali menjadi serat baru. Proses ini tidak melibatkan suhu tinggi atau bahan kimia keras yang dapat merusak struktur serat. Akibatnya, serat sering kali lebih mempertahankan kelembutan aslinya.
Daur Ulang Bahan Kimia: Daur ulang bahan kimia, di sisi lain, melibatkan penguraian bahan tekstil menggunakan proses kimia. Proses ini terkadang dapat menyebabkan perubahan kimia pada serat, yang dapat menyebabkan hilangnya sedikit kelembutan atau perubahan sifat serat.
2. Kemurnian Bahan:
Daur Ulang Mekanis: Daur ulang mekanis biasanya menghasilkan serat yang lebih murni dan lebih sedikit perubahan dibandingkan dengan daur ulang kimia. Kemurnian ini dapat berkontribusi terhadap kelembutan serat daur ulang yang dipertahankan.
Daur Ulang Bahan Kimia: Daur ulang bahan kimia mungkin melibatkan penggunaan pelarut dan perawatan kimia yang dapat menimbulkan kotoran atau mengubah komposisi kimia serat. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi tekstur dan kelembutan kain yang dihasilkan.
.jpg)
3. Variabel Pemrosesan:
Daur Ulang Mekanis: Proses daur ulang mekanis memungkinkan kontrol yang lebih baik terhadap faktor-faktor seperti panjang dan tekstur serat, yang dapat dioptimalkan untuk kelembutan.
Daur Ulang Bahan Kimia: Daur ulang bahan kimia dapat mengakibatkan berkurangnya kontrol terhadap sifat akhir serat daur ulang, yang dapat bervariasi tergantung pada proses kimia spesifik yang digunakan.
4. Pencampuran dan Pencampuran Serat:
Daur Ulang Mekanis: Serat daur ulang dari proses mekanis sering kali dicampur dengan serat lain, yang dapat membantu menjaga atau meningkatkan kelembutan. Penambahan serat lembut alami atau sintetis dapat mengimbangi hilangnya kelembutan.
Daur Ulang Bahan Kimia: Proses daur ulang bahan kimia mungkin tidak selalu melibatkan pencampuran dengan bahan pelembut, sehingga berpotensi menimbulkan persepsi berkurangnya kelembutan.