Dari segi bahan baku dan teknologi tenun, selimut flanel merupakan kain katun lembut dan suede yang ditenun dengan benang katun carded. Proses produksinya meliputi pewarnaan sebagian wol atau serat kapas, kemudian dicampur dengan wol warna asli atau serat kapas dicampur dan dipintal menjadi benang wol warna campuran, dan terakhir ditenun menjadi kain dan diakhiri dengan fulling dan napping. Bahan baku beludru koral biasanya serat poliester. Prinsip tenunnya membuat produk memiliki sedikit fenomena serat, namun kinerja penyerapan airnya sangat baik, yaitu tiga kali lipat dari produk kapas murni.

Dari segi penampilan dan nuansa, selimut flanel memiliki serat mewah yang lebih panjang, tekstur lembut dan halus, sentuhan halus di tangan, warna-warna cerah, retensi kehangatan dan sirkulasi udara yang baik, serta tidak mudah luntur dan pudar. Bulu beludru koral relatif jarang dan teksturnya lembut, namun rasanya mungkin sedikit lebih rendah dibandingkan kain flanel. Ini memiliki warna yang kaya dan penampilan cantik.
Dari segi biaya dan skenario penggunaan, karena kain flanel memiliki tekstur wol yang lebih halus dan biaya produksinya relatif tinggi, maka harganya biasanya sedikit lebih tinggi. Kepadatan koral beludru lebih tipis dan mudah dibersihkan sehingga lebih cocok untuk dijadikan perlengkapan rumah tangga seperti handuk atau handuk mandi.
Selimut flanel dan bulu karang masing-masing memiliki karakteristiknya masing-masing, dan mana yang Anda pilih terutama bergantung pada kebutuhan dan preferensi pribadi Anda. Jika Anda membutuhkan selimut yang hangat dan indah, selimut flanel bisa menjadi pilihan yang baik; jika kemudahan pembersihan dan kekayaan warna lebih penting, beludru koral mungkin lebih cocok untuk Anda.